šŸ— Kanker Dapat Disebabkan Oleh Material Bangunan

Diperkirakan12% total kematian akibat kanker paru disebabkan oleh paparan terhadap gas Radon. Gas ini dapat menembus hampir seluruh lapisan seperti tanah, fondasi rumah, pipa-pipa, selokan dan celah-celah lainnya. merupakan material bangunan yang banyak digunakan untuk menahan panas maupun meredam suara. Serat mikroskopik yang terlepas menerus(kronik) dapat menaikkan potensi resiko kanker paru. Dewan riset nasional Amerika Serikat, NRC (National Research Council), memperkirakan kasus kanker paru yang disebabkan oleh gas radon sekitar 10.000 - 14.000 orang/tahun. Sedangkan Badan Proteksi Radiasi Inggris, NRPB (National Radiological Protection Board) memperkirakan Clichy(France) Music School. Penjelasan detail mengenai cara mengatasi getaran struktur bangunan dan getaran akibat mesin beserta perhitungannya dapat dilihat di sini. Jika Anda ingin membangun studio musik bisa langsung isi form di bawah ya. Kami akan siap membantu berdiskusi dengan solusi-solusi terbaik. Salam Akustik! Halini disebabkan oleh bahan organik yang digunakan di dalam bangunan tersebut. Konsep pembangunan arsitektur hijau juga memaksimalkan sistem daur ulang dari material yang lama, sehingga hal tersebut membantu untuk mengurangi limbah material yang ada di dalam proses pembangunan sebuah gedung atau bangunan yang lain. Emptysella sydrome adalah penyakit langka yang terjadi ketika kelenjar pituitari di dalam otak mengecil atau tertekan.Empty sella syndrome bisa terjadi karena rongga tempat kelenjar pituitari terisi cairan otak akibat kelainan lahir. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat cedera, tumor, atau perdarahan otak. Kelenjar pituitari merupakan organ kecil di bawah otak dan terlindung dalam rongga otak Dalamartikel ini kami akan mengulas sejumlah bahan material bangunan yang dapat menjadi penyebab kanker atau bersifat karsinogen pada manusia. Supaya tidak memberikan informasi yang keliru, kami mengambil sumber dari situs-situs web yang bisa dipercaya. Silakan lihat pada bagian "sumber referensi" di paling bawah. Asbestos. Bahanmaterial ini biasanya langsung berasal dari alam dan tidak melalui industri yang melibatkan bahan kimia berbahaya. 3. Pilih bahan bangunan yang sehat (tidak tercampur bahan kimia berbahaya) seperti Batu alam, tanah liat, batako, kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam, bata merah, genteng tanah, kaca, beton, batako, conblok, kertas. Virusmerupakan parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Penyakit yang disebabkan oleh virus rabies ini termasuk ke dalam famili rhabdovirus. Source: www.sridianti.com. Virus sering memperbanyak diri di dalam Patogen ini perlu berevolusi untuk bertahan hidup, dan mereka menginfeksi berbagai spesies sebagai inang. KankerDapat disebabkan oleh Material Bangunan (Asbestos) Serat asbestos (asbes) adalah serat kuat, tahan panas, tahan air, tahan cuaca, kadang digunakan menyingkirkan hawa panas sehingga banyak digunakan pada bangunan seperti ubin, atap atau loteng, perekat, plester, bahan atap tahan api dan produk semen. Ub0Se. Lingkungan kita memiliki berbagai macam zat yang berpotensi menyebabkan kanker pada manusia, atau yang disebut bersifat karsinogen. Salah satu sumber karsinogen penyebab kanker ialah bahan-bahan yang menjadi material bangunan. Apa saja bahan-bahan itu dan kanker apa yang dapat disebabkan oleh material bangunan itu? Dalam artikel ini kami akan mengulas sejumlah bahan material bangunan yang dapat menjadi penyebab kanker atau bersifat karsinogen pada manusia. Supaya tidak memberikan informasi yang keliru, kami mengambil sumber dari situs-situs web yang bisa dipercaya. Silakan lihat pada bagian ā€œsumber referensiā€ di paling bawah. Kanker Dapat Disebabkan oleh Material Bangunan Asbestos Serat-serat asbestos asbes kuat, tahan panas, tahan kimia, dan berguna dalam menyediakan isolasi panas. Oleh sebab itu, kegunaan asbes yang paling umum termasuk untuk ubin lantai dan langit-langit, plester, insulasi, perekat, papan dinding, bahan atap, bahan tahan api, dan produk semen. Asbes dikenal sebagai karsinogen, dan menghirup serat-serat asbes diketahui dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit paru-paru seperti asbestosis, kanker mesothelioma, atau kanker paru-paru. Ketiga penyakit ini berkembang secara perlahan dan gejala-gejalanya mungkin baru akan muncul 10 – 40 setelah paparan awal asbes. Asbes yang utuh, tidak rusak, dan secara keseluruhan dalam kondisi baik tidak selalu menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia. Kerusakan lah yang membuat asbes melepaskan serat-serat halusnya ke udara. Karena itu diperlukan tenaga profesional untuk mengangkat atau memperbaiki material-material yang mengandung asbes yang rusak atau akan dirusak selama proyek renovasi bangunan. Kanker Dapat Disebabkan oleh Material Bangunan Chromated Copper Arsenic Chromated copper arsenate CCA adalah pestisida / pengawet yang digunakan untuk mencegah pembusukan pada kayu yang dirancang untuk penggunaan luar ruangan. CCA mengandung arsenik, kromium, dan tembaga serta telah digunakan untuk keperluan perumahan sejak tahun 1940-an. Kayu yang diberikan CCA dapat ditemukan hampir di kayu luar ruangan manapun, seperti kayu untuk permainan, dek atau geladak perahu, dan meja piknik. Kayu dengan CCA dapat berbahaya bagi kesehatan manusia karena bahan arsenik di dalamnya bersifat karsinogen, artinya material bangunan ini dapat menjadi penyebab kanker. Paparan arsenik dapat menyebabkan kanker paru-paru, kandung kemih, kulit, ginjal, prostat, dan kanker di saluran hidung. Paparan arsenik juga dapat menyebabkan kerusakan saraf, pusing, dan mati rasa. Arsenik dapat larut ke permukaan kayu yang diberikan CCA, sehingga mudah untuk masuk ke dalam badan melalui tangan dan kulit telanjang yang menyentuh permukaan kayu itu. Terutama pada anak-anak, mereka bisa menelan arsenik jika menyentuh permukaan kayu yang mengandungnya dengan tangan kemudian memasukkan tangannya ke mulut. Arsenik juga dapat larut ke tanah di sekitar lokasi kayu yang diberikan CCA. Kanker Dapat Disebabkan oleh Material Bangunan Formaldehida Formaldehida juga disebut metanal atau formalin. Formaldehida digunakan secara luas untuk memproduksi material bangunan dan berbagai produk rumah tangga. Ini juga merupakan produk sampingan dari pembakaran dan proses alami lainnya. Karena itu zat ini bisa ada dalam konsentrasi besar baik di dalam maupun di luar ruangan. Di rumah-rumah, sumber formaldehida yang paling signifikan adalah produk kayu tekan yang dibuat dengan menggunakan perekat yang mengandung resin urea-formaldehyde UF. Produk kayu tekan yang dibuat untuk penggunaan dalam ruangan, termasuk papan partikel, panel kayu lapis keras, dan papan serat kepadatan menengah, mengandung rasio resin-ke-kayu yang lebih tinggi dan umumnya diakui sebagai produk kayu tekan dengan emisi formaldehida tertinggi. Formaldehida juga digunakan untuk menambah kualitas tekanan permanen pada pakaian dan gorden, sebagai komponen perekat, serta sebagai pengawet pada beberapa produk cat dan pelapis. Formaldehida, gas yang tidak berwarna dan berbau menyengat, dikenal sebagai zat yang mengiritasi pernapasan dan bersifat karsinogen. Zat ini dapat menyebabkan mata berair, sensasi terbakar di mata dan tenggorokan, mual, serta kesulitan bernapas pada beberapa orang yang terpapar pada kadar tinggi di atas 0,1 bagian per juta. Kanker yang dapat disebabkan oleh bahan material bangunan formaldehida yakni kanker faring serta kanker pada rongga hidung dan sinus. Material Bangunan Penyebab Kanker Perfluorinated Compound Perfluorinated compound PFC adalah sekelompok bahan kimia yang mengandung fluor dengan sifat unik untuk membuat bahan tahan noda dan lengket. PFC digunakan dalam beragam produk konsumen dan kemasan makanan, seperti kantung popcorn microwave, kotak pizza, serta produk pembersih dan perawatan pribadi seperti sampo, benang gigi, dan pembersih gigi tiruan. Walaupun bahan kimia ini telah digunakan sejak 1950-an dalam banyak sekali produk yang tak terhitung jumlahnya, namun mereka hanya sedikit diuji oleh pemerintah. Ada banyak bentuk PFC, tetapi dua yang paling terkenal adalah PFOA dan PFOS. PFOA atau perfluorooctanoic acid, digunakan untuk membuat produk Teflon. PFOA secara umum beracun. Itu tidak rusak selama di lingkungan dan dalam keadaan setengah-hidup half-life dalam tubuh selama lebih dari empat tahun. PFOA kemungkinan merupakan karsinogen bagi manusia. Bahan ini dapat menyebabkan tumor hati, pankreas, testis, dan kelenjar susu pada uji hewan laboratorium. PFOS atau perfluorooctane sulfonate, produk pemecahan bahan kimia, digunakan pada karpet, furnitur, dan pakaian. PFOS dapat menyebabkan kanker hati dan tiroid pada tikus percobaan. Jangka waktu PFOS dalam keadaan setengah-hidup half-life diperkirakan lebih dari 8 tahun. Kanker Dapat Disebabkan oleh Material Bangunan Phthalate Phthalate, yang disebut ā€œplasticizerā€, adalah sekelompok bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik seperti polivinil klorida PVC lebih fleksibel atau elastis. Bahan material bangunan merupakan penggunaan akhir terbesar untuk PVC. Penggunaan utama PVC fleksibel pada bangunan termasuk untuk alas karpet, lantai elastis, penutup dinding, permukaan langit-langit akustik, tekstil pelapis, membran atap, membran anti air, dan isolasi kabel listrik. Phthalate hampir ada di mana-mana dalam masyarakat modern, dan juga dapat ditemukan dalam mainan, kemasan makanan, selang, jas hujan, tirai mandi, lantai vinil, perekat, deterjen, semprotan rambut, dan sampo. Jenis phthalate tertentu diketahui atau diduga sebagai pengganggu endokrin, yang berarti mereka berdampak dan mengubah sistem hormon manusia. Phthalate juga diduga sebagai racun reproduksi yang kuat, terutama pada laki-laki. Satu jenis phthalate, diethylhexyl phthalate DEHP, diklasifikasikan oleh lembaga International Agency for Research on Cancer IARC sebagai kemungkinan penyebab kanker atau ā€œkemungkinan karsinogenā€. Program National Toxicology Program NTP mengatakan bahwa DEHP ā€œcukup diantisipasi sebagai karsinogen pada manusia.ā€ Jenis phthalate lain, diisononyl phthalate DINP telah dikaitkan dengan kanker pada tikus percobaan. Lembaga The California Office of Environmental Health Hazard Assessment memasukkan DINP dalam daftar bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker. Namun lembaga IARC dan NTP belum mengklasifikasikan DINP sebagai karsinogen. Kanker Dapat Disebabkan oleh Material Bangunan Short-Chain Chlorinated Paraffin Penggunaan utama short-chain chlorinated paraffin SCCP yaitu sebagai pelumas dan cairan pendingin dalam operasi pemotongan logam serta pembentukan logam; sehingga mereka dapat hadir dalam siklus hidup produk bangunan logam. Penggunaan kedua yang paling signifikan adalah sebagai plasticizer sekunder dalam PVC di banyak aplikasi yang sama dengan plasticizer phthalate yang tercantum di atas. Pada tingkat yang lebih rendah, bahan ini juga digunakan dalam plastik lain, termasuk resin acrylonitrile-butadiene-styrene ABS, resin poliester tak jenuh, polietilena, polipropilen, dan busa uretan untuk karet, cat, perekat, kuali, dan sealant, baik sebagai plasticizer atau sebagai bahan tahan api. Meskipun belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia, bahan material bangunan SCCP diklasifikasikan sebagai racun bagi organisme akuatik, dan dapat menjadi penyebab kanker atau bersifat karsinogen bagi tikus. Kesimpulan tentang Material Bangunan Penyebab Kanker Sejumlah bahan material bangunan yang dapat menjadi penyebab kanker karsinogen yang disebutkan di artikel ini yaitu asbestos, chromated copper arsenate CCA, formaldehida, perfluorinated compound PFC, phthalate, dan short-chain chlorinated paraffin SCCP. Kanker yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan material bangunan itu antara lain kanker mesothelioma, kanker paru-paru, kanker kandung kemih, kanker kulit, kanker ginjal, kanker prostat, kanker di saluran hidung, kanker faring, kanker pada rongga hidung dan sinus, tumor hati, tumor pankreas, dan tumor kelenjar susu. Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang bahan-bahan material bangunan yang dapat menyebabkan kanker atau bersifat karsinogen. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan menangani bahan-bahan bangunan agar aman bagi kesehatan jangka panjang. Sumber Sumber Referensi National Center for Healthy Housing. Potential Chemicals Found in Building Materials. URL Accessed 2020-03-09 The Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Chemicals, Cancer, and You. URL Accessed 2020-03-09 Canadian Cancer Society. Phthalates. URL Accessed 2020-03-09 About the author Artikel dibuat oleh tim penulisan kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di ā€œkota hujanā€ sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Kontak penulis... Mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review Dengan semakin maraknya penyakit kanker, bisa jadi terbesit dalam pikiran kita bagaimana sebenarnya proses terjadinya kanker ini. Kita tahu bahwa ini adalah penyakit yang bisa muncul dari dalam tubuh kita sendiri. Tetapi bagaimana mekanisme terbentuknya penyakit kanker di dalam tubuh dan apa yang menjadi penyebab terjadinya mekanisme itu? Dalam artikel ini akan dibahas mengenai proses terjadinya penyakit kanker, yaitu mekanisme dan penyebab terbentuknya sel-sel kanker. Dengan memahami proses terbentuknya penyakit ini, kita dibantu untuk tahu apa yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi kanker. Proses Terjadinya Kanker Semua penyakit kanker berasal dari sel-sel di dalam tubuh kita sendiri. Tubuh kita terdiri dari lebih dari seratus triliun sel Mekanisme terjadinya kanker berawal dari perubahan pada salah satu atau sekelompok kecil sel dari sekian banyak sel itu. Secara normal, kita memiliki setiap jenis sel dalam jumlah yang tepat. Ini karena sel-sel memberikan sinyal-sinyal untuk mengendalikan seberapa banyak dan seberapa sering sel-sel itu akan memperbanyak diri. Jika ada dari sinyal-sinyal itu yang salah atau hilang, sel-sel mungkin mulai memperbanyak diri dengan terlalu banyak dan membentuk benjolan yang disebut tumor. Beberapa jenis kanker, misalnya leukemia, tidak membentuk benjolan tumor yang keras. Proses terjadinya kanker dimulai ketika ada perubahan-perubahan tertentu yang terjadi pada gen-gen di dalam sebuah sel atau di dalam sekelompok sel. Sel Kanker secara Garis Besar Sel kanker adalah sel yang berbeda dari sel-sel normal lainnya pada tubuh. Mereka terus bertumbuh dan membelah diri secara tak terkendali, dan dengan satu atau lain cara, sel-sel kanker dapat terus hidup meski sudah waktunya untuk mati. Tidak seperti sel normal, sel kanker juga dapat menyerang dan menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan sampai ke bagian yang sangat jauh dari lokasi asalnya. Peran Gen & Pembelahan Sel dalam Proses Terjadinya Kanker Masing-masing jenis sel di dalam tubuh memiliki fungsi yang berbeda, tetapi pada dasarnya semua sel itu mirip. Di dalam setiap sel terdapat pusat kendali yang disebut nukleus inti sel. Di dalam nukleus terdapat kromosom-kromosom yang terbuat dari ribuan gen. Gen-gen mengandung untaian panjang DNA deoxyribonucleic acid yang merupakan pesan kode yang memberi tahu sel bagaimana ia berperilaku. Setiap gen adalah perintah atau instruksi yang memberi tahu sel untuk melakukan sesuatu. Instruksi ini bisa berupa protein atau jenis molekul lain yang disebut RNA. Protein dan RNA bersama-sama mengendalikan sel. Mereka lah yang menentukan akan jadi seperti apa sel itu, apa yang akan dilakukannya, kapan sel itu akan membelah, dan kapan akan mati. Peran Perubahan Mutasi Gen dalam Proses Terjadinya Kanker Secara normal, gen-gen lah yang memastikan bahwa sel-sel bertumbuh dan bereproduksi secara teratur dan terkendali. Mereka memastikan agar semua sel-sel yang diproduksi adalah yang memang dibutuhkan oleh tubuh agar tetap sehat. Kadang bisa terjadi perubahan pada gen-gen ini sewaktu sel membelah diri. Perubahan itu disebut ā€œmutasiā€. Kalau sampai terjadi mutasi, itu artinya gen telah rusak atau hilang atau disalin dua kali dobel. Mutasi dapat terjadi secara kebetulan ketika sel membelah diri. Sebagian mutasi terjadi karena sel tidak lagi memahami instruksi yang diberikan kepadanya dan mulai tumbuh di luar kendali. Harus ada sekitar setengah lusin sekitar enam mutasi berbeda yang terjadi sebelum sebuah sel normal berubah menjadi sel kanker. Dari situlah dimulai mekanisme terjadinya kanker. Pembelahan Sel Normal dan Sel Kanker Mutasi-mutasi pada gen-gen tertentu mungkin mengakibatkan sebuah sel mulai menghasilkan terlalu banyak protein yang memicu sel untuk membelah diri. Atau mungkin juga yang sebaliknya yang terjadi, yaitu sel berhenti menghasilkan protein yang seharusnya memberi tahu sel untuk berhenti membelah diri. Protein-protein yang dihasilkan dapat bekerja secara tidak normal abnormal. Namun biasanya memakan waktu bertahun-tahun bagi sebuah sel yang rusak untuk membelah diri, bertumbuh, dan kemudian membentuk tumor yang cukup besar sampai menimbulkan gejala-gejala fisik atau dapat terdeteksi pada pemeriksaan medis. Bagaimana Mekanisme Terjadinya Mutasi Penyebab Kanker? Mutasi dapat terjadi secara kebetulan pada waktu sebuah sel membelah diri. Mutasi juga bisa disebabkan oleh proses-proses kehidupan di dalam sel itu sendiri. Atau akibat hal-hal yang berasal dari luar tubuh, misalnya bahan kimia dalam asap rokok. Dan sebagian orang memang sudah mewarisi cacat pada gen-gen tertentu yang membuat mereka lebih riskan mengembangkan kanker. Beberapa gen bisa mengalami kerusakan setiap hari dan sel-sel punya kemampuan yang sangat baik untuk memperbaiki kerusakan itu. Tapi seiring waktu, kerusakan tersebut dapat menumpuk. Dan begitu sel-sel mulai bertumbuh terlalu cepat, mereka juga punya kemungkinan lebih besar untuk mengalami lebih banyak mutasi sehingga lebih sulit bagi sel-sel untuk memperbaiki kerusakan pada gen-gen. Waspadai pemicu terjadinya mutasi penyebab penyakit kanker, misalnya asap rokok, radiasi UV dari sinar matahari, beberapa zat dalam makanan/minuman contoh zat-zat yang terbentuk pada daging yang dimasak dengan suhu tinggi, alkohol, dan bahan-bahan kimia di lingkungan kita contoh asbes, arsenik, benzena, vinil klorida Gen yang Terutama Berperan dalam Proses Terjadinya Kanker Terdapat 4 jenis gen yang paling berperan dalam proses pembelahan sel. Sebagian besar kanker terjadi karena adanya mutasi-mutasi pada lebih dari satu dari keempat jenis gen ini. Keempat gen tersebut yaitu onkogen, gen penekan tumor anti-onkogen, gen perbaikan DNA, gen penghancuran diri. Onkogen Onkogen adalah gen yang menginstruksikan sel untuk berkembang biak dan membelah diri. Biasanya proses perbanyakan sel ini tidak sering terjadi pada orang dewasa. Kita bisa membayangkan onkogen sebagai pedal gas yang mempercepat laju mobil jika diinjak. Onkogen juga akan mempercepat laju perbanyakan sel jika diaktifkan. Sel itu, dan semua sel yang dihasilkan dari sel itu, akan secara permanen diinstruksikan untuk membelah diri. Dari situlah awal proses terjadinya kanker. Gen Penekan Tumor Gen penekan tumor adalah gen yang fungsinya kebalikan dari onkogen, yaitu menginstruksikan sel untuk berhenti memperbanyak diri sehingga disebut anti-onkogen. Jika onkogen perannya seperti pedal gas, maka gen penekan tumor perannya mirip dengan pedal rem untuk menghentikan laju mobil. Ketika kerusakan pada gen sudah terlalu parah, maka gen penekan tumor bisa menghentikan laju perbanyakan sel. Jika terjadi mutasi pada gen penekan tumor, itu artinya sebuah sel tidak lagi memahami instruksi yang diberikan kepadanya untuk berhenti memperbanyak diri. Sel itu lalu akan mulai membelah diri secara tak terkendali. Dari situlah awal penyebab terjadinya penyakit kanker. Gen penekan tumor yang paling terkenal adalah p53. Para peneliti mendapati bahwa pada sebagian besar penyakit kanker, gen p53 ini telah mengalami kerusakan atau bahkan sudah hilang. Gen Perbaikan DNA Gen perbaikan DNA adalah gen yang menginstruksikan sel untuk memperbaiki kerusakan pada gen-gen lain di dalam sel itu. DNA pada setiap sel tubuh kita selalu terancam rusak. Tapi di dalam sel juga ada protein-protein berbeda yang tugasnya untuk memperbaiki DNA yang rusak. Berkat protein-protein itu, kebanyakan kerusakan DNA bisa segera diperbaiki, sebelum terjadi efek buruk. Tetapi jika kerusakan DNA terjadi pada gen perbaikan DNA itu sendiri, maka sel jadi kurang mampu untuk memperbaiki dirinya sendiri. Akibatnya mutasi-mutasi bisa menumpuk pada gen-gen lain yang seharusnya sudah diperbaiki dan seiring waktu kanker bisa mulai terbentuk. Para ilmuwan mendapati bahwa kerusakan pada gen perbaikan DNA terjadi dalam beberapa penyakit kanker, seperti kanker usus. Gen Penghancuran Diri Gen penghancuran diri adalah gen yang menginstruksikan sel untuk mati. Beberapa gen secara normal memberi tahu sel untuk menghancurkan dirinya sendiri apabila sel sudah tua atau rusak parah. Proses ini disebut apoptosis atau kematian sel terprogram. Ini merupakan proses yang sangat rumit dan sangat penting. Sel-sel biasanya akan mati kapanpun terjadi sesuatu yang salah, agar tidak sampai terbentuk kanker. Ada banyak gen dan protein yang berbeda yang terlibat dalam proses apoptosis ini. Apabila salah satu dari gen-gen itu mengalami kerusakan, maka sel yang seharusnya sudah mati malah bertahan hidup dan berkembang menjadi sel kanker. Credit ktsdesign / Adobe Stock Kesimpulan tentang Proses Terjadinya Kanker Proses terjadinya kanker berawal dari sel-sel di dalam tubuh kita sendiri. Mekanisme terjadinya kanker dimulai ketika ada perubahan-perubahan disebut mutasi tertentu pada gen-gen di dalam sebuah sel atau di dalam sekelompok sel. Gen-gen di dalam sel lah yang menentukan sel itu akan menjadi seperti apa, apa yang akan dilakukannya, kapan akan membelah diri, dan kapan akan mati. Jika terjadi mutasi pada gen-gen itu, maka sel bisa mulai berkembang dan membelah diri secara tak terkenali, serta terus bertahan hidup meski sudah waktunya untuk mati. Apa yang memicu terjadinya mutasi penyebab kanker? Mutasi bisa terjadi secara kebetulan ketika sel membelah diri, bisa karena proses-proses alami dalam sel itu sendiri, atau akibat hal-hal yang berasal dari luar tubuh asap rokok, sinar UV dari matahari, zat dalam makanan/minuman, dan bahan-bahan kimia di lingkungan kita. Selain itu, ada orang yang sudah mewarisi cacat pada gen-gen tertentu sehingga ia lebih riskan mengembangkan kanker di tubuhnya. Ada empat jenis gen yang paling berperan dalam mekanisme terjadinya kanker. Mereka adalah onkogen, gen penekan tumor, gen perbaikan DNA, dan gen penghancuran diri. Mutasi-mutasi pada jenis-jenis gen tersebut lah yang terutama menjadi penyebab terjadinya penyakit kanker. Demikianlah artikel ini yang membahas tentang proses terjadinya kanker. Semoga informasi ini dapat membuat kita semakin paham tentang penyakit yang sedang marak ini. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker hanya di Sumber Referensi Proses Terjadinya Kanker Cancer Research UK. How Cancer Starts. Reviewed 2017-11-23. URL Accessed 2019-08-07 Cancer Research UK. Genes, DNA and Cancer. Reviewed 2017-12-12. URL Accessed 2019-08-07 About the author Artikel dibuat oleh tim penulisan kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di ā€œkota hujanā€ sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Kontak penulis... Mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review Apakah penyakit kanker menular? Penyakit yang disebabkan oleh sel abnormal bukan termasuk penyakit yang menular. Bahkan, jika terjadi pada ibu hamil, sebagian besar tidak memengaruhi janin. Jarang terjadi, kasus melanoma pada sang ibu bisa menyebarkan sel kanker ke plasenta dan janin. Seberapa umumkah penyakit ini? Penyakit ini sangat umum dan menyerang semua usia. Menurut Kemenkes RI, data Riskesdas menunjukkan prevalensi kanker di Indonesia mengalami peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Jenis yang paling umum menyerang wanita adalah kanker payudara dan kanker leher rahim serviks. Sementara pada pria, jenis yang paling umum menyerang adalah kanker prostat dan kanker paru. Kemudian, yang sering menyerang anak adalah leukemia. Berdasarkan data WHO, jenis yang paling umum menyebabkan kematian adalah kanker paru, kanker kolorektal, kanker hati, kanker serviks, dan kanker payudara. Tanda-tanda & gejala Apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit kanker? Orang yang mengalami penyakit ini, belum tentu menunjukkan gejala pada stadium awal. Umumnya, gejala akan muncul ketika penyakit sudah memasuki tahap lanjut, yakni stadium 2, 3, dan 4. Setiap gejala yang ditunjukkan, menentukan jenis kanker yang dimiliki. Berikut gejala penyakit kanker dalam tubuh yang umumnya dirasakan adalah Berat badan turun tanpa sebab. Demam yang muncul dan kambuh. Tubuh kelelahan dan tidak juga membaik. Nyeri atau sakit di area tubuh tertentu. Kulit mengalami perubahan warna jadi lebih gelap hiperpigmentasi, kulit memerah, kulit dan putih mata menguning, dan kulit ditumbuhi rambut berlebihan. Muncul luka di mulut, penis, atau vagina yang tidak kunjung sembuh. Muncul benjolan kanker yang memerah, membesar, dan menimbulkan nyeri. Batuk darah, BAB berdarah, urine berdarah, dan perdarahan pada vagina yang tidak biasa. Gejala di atas dapat muncul pada anak-anak, orang dewasa, dan lanjut usia lansia. Namun, gejala spesifik seperti perdarahan vagina hanya terjadi pada wanita. Kapan harus periksa ke dokter? Bila Anda mengalami gejala di atas dan tidak membaik dalam 1 atau 2 minggu, segera periksa ke dokter. Jika dokter mencurigai gejala tersebut sebagai kanker, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis/ahli kanker atau onkologi. Secara klinik, dokter onkologi terbagi menjadi beberapa kategori dan yang perlu Anda ketahui adalah Onkologi medis yang bertindak sebagai dokter utama selama pengobatan. Onkologi radiasi yang menangani sel abnormal dengan radioterapi. Onkologi bedah yang bertugas menangani sel abnormal dengan prosedur bedah. Onkologi ginekologi menangani sel abnormal yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita. Onkologi anak mengkhususkan diri dalam perawatan kanker pada bayi baru lahir hingga usia 18 tahun. Onkologi hematologi bertugas mengobati kanker yang berhubungan dengan darah dalam tubuh. Penyebab Apa penyebab kanker? Penyebab utama dari penyakit ini adalah perubahan pada DNA di dalam sel mutasi. DNA dalam sel berisi sejumlah gen yang masing-masing memiliki serangkaian sistem perintah untuk bekerja, membelah, mati, dan memperbarui. Akan tetapi, sistem tersebut bermasalah dan menghentikan fungsi normal dari sel, sehingga menjadi abnormal. Terjadinya kesalahan mutasi gen ini bisa disebabkan oleh gen warisan orangtua dan ini disebut sebagai penyebab umum kanker pada anak. Mutasi gen yang bermasalah ini juga bisa dipicu oleh faktor lain. Mulai dari paparan bahan kimia pemicu kanker karsinogen, radiasi, asap rokok, virus, obesitas terkait pilihan makanan tidak sehat dan jarang olahraga, hingga perubahan lain yang memengaruhi hormon atau jam biologis tubuh. Orang yang mengalami penyakit kanker bisa memiliki lebih dari satu jenis dan ini disebut dengan secondary cancer atau tumor metastasis. Kondisi ini menandakan adanya penyebaran ke organ lain, baik bersamaan atau bahkan setelah jenis yang utama sembuh. Kanker tersebut terpisah dari jenis utama dan menyebar ke organ lain melalui pembuluh darah atau pembuluh limfa metastasis. Sebagai contoh, seseorang dengan kanker payudara sebagai kanker utama. Lambat laun, sel abnormal tersebut dapat menyebar ke organ lain, misalnya paru-paru. Meskipun, berada di organ yang berbeda paru-paru, namun sel kanker tersebut merupakan sel yang sama sebagaimana yang ada di payudara. Di Indonesia dan negara lain, jumlah penderita penyakit ini terus meningkat. Menurut beberapa studi, kenaikan ini dipengaruhi oleh kebiasaan tertentu yang memicu sel menjadi abnormal, seperti merokok, makanan dengan risiko karsinogen, dan infeksi. Faktor risiko Apa yang meningkatkan risiko terkena penyakit kanker? Ada berbagai faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalami perubahan abnormal pada sel-sel tubuhnya. Berikut ini faktor risiko dari penyakit kanker adalah Usia. Penyakit ini mungkin memakan waktu untuk tubuh. Oleh karena itu, kebanyakan didiagnosis pada usia 65 tahun atau lebih. Usia juga mungkin membuat sel-sel tubuh mengalami kesalahan sistem. Kebiasaan buruk. Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, paparan sinar matahari berlebihan, obesitas, dan seks yang tidak aman bisa jadi faktor sel tubuh tidak terkendali. Riwayat keluarga. Pada kebanyakan kasus, masalah sel yang abnormal bersifat menurun, yakni diturunkan dari keluarga. Kondisi kesehatan. Beberapa kondisi tertentu seperti radang usus bisa menyebabkan sel di usus jadi abnormal tidak terkendali. Lingkungan. Paparan bahan kimia, seperti benzena di rumah atau tempat kerja bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Diagnosis dan pengobatan Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Bagaimana penyakit kanker didiagnosis? Sangatlah dianjurkan untuk secepatnya mendiagnosis penyakit untuk mendapatkan peluang terbaik untuk penyembuhan, terutama pada stadium awal. Dokter bisa menggunakan satu atau lebih pendekatan untuk mendiagnosis penyakit ini. Beberapa tes yang umum dilakukan dokter untuk mendiagnosis, di antaranya Pemeriksaan fisik Selain memeriksa perubahan pada kulit, dokter mungkin akan memeriksa lewat anus untuk melihat adanya tumor ganas di anus atau prostat. Tes laboratorium Tes darah mungkin dibutuhkan untuk memeriksa kesehatan pasien secara keseluruhan dan mendeteksi ada tidaknya kelainan. Tes pencitraan Beragam tes pencitraan seperti PET scan, MRI, rontgen, ultrasound, dan CT scan dapat digunakan untuk mencari tahu apakah sel abnormal telah menyebar. Biopsi Biopsi dilakukan dengan cara mengangkat sebagian kecil jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop. Sampel berupa yang diambil dalam biopsi kemudian dianalisis oleh ahli patologi. Apa saja cara mengobati kanker? Pengobatan pada dasarnya tergantung dari jenis dan stadium dari penyakit ini, potensi efek samping, serta pilihan dan kesehatan umum dari pasien. Berikut ini beberapa pengobatan kanker yang paling umum Kemoterapi Kemoterapi adalah perawatan yang menggunakan zat kimia dengan intensitas kuat untuk membunuh sel yang bertumbuh cepat pada tubuh. Kemoterapi paling sering digunakan sebagai obat kanker, karena sel penyakit ini berkembang lebih cepat dari sel normal dalam tubuh. Obat-obatan kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan. Akan tetapi, akan ada efek samping kemoterapi yang dirasakan. Radioterapi Radioterapi atau terapi radiasi adalah cara pengobatan yang mengandalkan radiasi dengan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker. Walaupun radioterapi paling sering digunakan sebagai pengobatan, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid. Terapi biologis Obat kanker lainnya adalah dengan melakukan terapi biologis. Terapi biologis bekerja dengan cara merusak sel abnormal langsung atau pun tidak langsung dengan memicu reaksi sistem imun untuk menyerang sel tersebut. Terapi biologis menggunakan organisme hidup, baik yang dihasilkan dari dalam tubuh manusia ataupun rekayasa di laboratorium yang sengaja dibuat untuk dapat melawan sel penyebab penyakit ini. Terapi biologis termasuk imunoterapi, vaksin, dan lain sebagainya. Terapi target Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal. Terapi yang digunakan dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Terapi ini antara lain Antibodi monoklonal. Penghambat tirosin kinase. Cyclin-dependent kinase inhibitors penghambat cyclin-dependent kinase. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat yang tepat untuk Anda. Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat untuk menghentikan sel abnormal dengan kondisi Anda. Bagaimana harapan hidup pasien kanker? Seseorang yang sakit kanker memiliki harapan hidup besar karena penyakit ini bisa diobati. Namun, harapan hidup tersebut bergantung dengan jenis, stadium, dan umur. Beberapa jenis kanker yang memiliki tingkat kesembuhan tinggi ketika terdeteksi dini dan diobati dengan tepat yaitu yang menyerang payudara, serviks, mulut, dan kolorektal usus besar dan anus. Terhitung sejak tahun 1991 hingga 2017, rata-rata angka kematian akibat penyakit ini telah menunjukkan penurunan sebanyak 29 persen, dengan penurunan terbesar di tahun tahun 2016 hingga 2017, yakni 2,2 persen. Jika digambarkan ke dalam jumlah penduduk yang sesungguhnya, ini berarti sekitar 2,9 juta penderita kanker mampu bertahan hidup setelah terdiagnosis. Berikut gambarannya Penurunan angka kematian sebesar 40% akibat kanker payudara 1989-2017. Penurunan angka kematian sebesar 52% akibat kanker prostat 1993-2017. Penurunan angka kematian sebesar 56% pada laki-laki 1980-2017 dan 57 persen pada perempuan 1969-2017 akibat kanker kolorektal. Penurunan angka kematian tercepat terjadi pada kanker kulit melanoma, yakni sebesar 7% per tahun selama tahun 2013-2017. Dengan adanya pengobatan terbaru yang disetujui pada tahun 2011, angka harapan hidup pasien penyakit ini selama setahun ke depan yang tadinya sebesar 42 persen, bahkan meningkat hingga 55 persen. Perawatan di rumah Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini? Untuk mendukung pengobatan, Anda harus menyesuaikan gaya hidup untuk pasien kanker. Berikut perubahan gaya hidup yang perlu Anda terapkan Jaga berat badan tetap ideal dan ikuti pengobatan dokter Tujuannya untuk mengurangi obesitas jika Anda memilikinya maupun mencegah berat badan rendah. Coba cek berat badan ideal Anda dengan kalkulator BMI indeks massa tubuh. Ikuti aturan minum obat, jadwal terapi, dan pantangan yang dokter sampaikan pada Anda. Konsumsi makanan bernutrisi Mengikuti pengobatan kerap kali menimbulkan efek samping yang memengaruhi nutrisi tubuh. Jadi, pastikan Anda mengikuti diet yang sesuai dengan saran dokter maupun ahli gizi. Kelola stres dan biasakan berpikir positif Kondisi emosional Anda sangat memengaruhi pengobatan. Oleh karena itu, jangan biarkan stres berlarut-larut dan membiasakan diri berpikir positif agar membantu proses penyembuhan. Pencegahan Bagaimana cara mencegah penyakit kanker? Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit kanker, orang yang sudah sembuh maupun orang yang sehat bisa menerapkan beberapa tips berikut ini Berhenti merokok karena bahan kimianya memicu peradangan dan bisa menyebabkan sel di tubuh, terutama paru-paru menjadi abnormal. Memakai tabir surya untuk mencegah paparan sinar radiasi matahari yang bisa meningkatkan risiko sel-sel kulit membelah diri tanpa kendali. Konsumsi makanan sehat, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Anda yang berisiko diwajibkan melakukan skrining untuk mengetahui ada tidaknya sel yang abnormal. Ikuti vaksin HPV untuk mencegah terjadinya sel abnormal di leher rahim pada wanita. Meluangkan waktu olahraga 30 menit setiap hari bisa mencegah Anda dari obesitas, salah satu faktor risiko sel bekerja tidak normal. Sama seperti rokok, alkohol juga mengandung zat yang memicu peradangan. Jadi, batasi asupannya apalagi jika Anda sudah punya masalah kesehatan tertentu.

kanker dapat disebabkan oleh material bangunan